GIVEAWAY #GAWisataDaerahmu: Gunung Terdekat Jangkauanmu
Hari ini gue melihat selintas ribut-ribut di linimasa twitter gue. Azeg azeg linimasa. Ribut-ribut itu diciptakan oleh para blogger yang ikutan #GAWisataDaerahmu. Giveaway ini tujuannya sangat mulia, bukan untuk menambah pundi-pundi harta, bukan untuk mendapatkan jodoh, tapi untuk mengenalkan ragam potensi wisata di daerahmu.
Ragam potensi wisata di daerahmu?
Terus, buat gue yang anak kos-kosan labil, yang jarang pulang kampung--mirip bang Thoyib--, bahkan menganggap daerah kos-kosan gue tinggal (di Depok), gak punya apa-apa selain macet, panas, GDC, mall Margocity, Detos, dan fly over Ariev Rahman Hakim ini, bisa mempopulerkan apa?
Berhubung gue anaknya pendaki banget.... *abis ini digebukin pendaki gunung beneran*
Berhubung gue anaknya pendaki banget (diulangi), maka, gue merasa seperti mempunyai panggilan moral untuk mempopulerkan gunung-gunung yang ada di daerah jangkauan gue. Kenapa? Karena gunung juga saat ini udah semacam jadi potensi wisata, meskipun bukan wisata lucu-lucuan lagi. Contoh aja Gunung Rinjani yang udah makin berjubel itu. Gunung Semeru yang tiap bulan kedatangan ribuan pengunjung. Ya gitu deh sekarang mah gunung. Lalu, kenapa gak di daerah gue? Karena, di kampung asal gue, adanya Pantai Teluk Penyu. Di daerah kosan gue, adanya ITC Depok.
....yakali gue mendaki ITC.
Di daerah gue tinggal sekarang, memang agak jauh dari segala jenis pergunungan. Tapi, cuma berjarak sekitar 3-4 jam aja, gue udah bisa mendaki gunung yang entah kenapa jadi WAJIB banget buat didaki. Selain paket komplit, tentu aja, pemandangan gunung ini super ciamik. Bisa tebak gunung apa?
Yap, Gunung GEDE-PANGRANGO!
Postingan soal Gunung Pangrango klik yang ini.
Bergerak dikit dari Gunung Gede Pangrango, ada sebuah daerah yang menjadi tujuan para pendaki weekend, yaitu Garut. Ada gunung apa aja sih di Garut? BANYAK! Eh, tiga ding. Paling tenar dengan sebutan PAGUCI.
Papandayan. Guntur. Cikuray.
Apa bagusnya gunung-gunung tadi?
Biarlah mereka yang berbicara.
Penasaran sama cerita gue di Cikuray? Yok dibaca disini.
Kalau buat postingan gue soal Gunung Guntur sih, bisa dibaca disini.
Terakhir, story gue tentang gunung Papandayan yang udah pernah dimuat di Detik Travel, dibaca dimari, yak!
Yang jelas, baik Gunung Papandayan, Guntur, dan Gunung Cikuray, selain bikin lemas sudah pasti bikin gue puas! Maknyus banget lah track-nya, pemandangannya, sama suasanya. Pe to the cah. PECAHHHHHHH!!!
Okay, terakhir ada Gunung emesh di Bogor, yang lagi ngehits banget saat ini. Moga-moga aja kamu udah pernah baca soal ini, yaitu.... Gunung MUNARA!
Berjarak cuma sejam setengah dari kosan gue dengan waktu tempuh pendakian maksimal satu jam sampai ke puncak, kamu sudah dipastikan bisa dapet foto-foto yang bikin bibir atas-bawah kamu menganga. Mau baca lebih lanjut tentang kosan gue? EH, YAKALI KOSAN GUE. Maksudnya, tentang gunung Munara, baca aja disini yak!
Dan masih banyak lagi sebenernya gunung yang terdekat jangkauan, tapi gue capek nyeritainnya. Kapan-kapan ketemu aja ya, gue ceritain langsung. Kali aja jodoh, yekan. #lah
Kalau gunung terdekat jangkauanmu?
***
Okay, jawaban dari doa-doa gue, ealah...., jawaban dari pertanyaan gue dapat lo jawab di kolom comment secara singkat, gak perlu sampe 1000 kata, tapi menarik, terutama menarik hati gue. Karena, secara subjektif, gue akan memilih satu komentator terbaik dan akan memberinya, dengan senang hati--namanya juga GIVEAWAY--sebuah..... KAOS PECANDU KETINGGIAN original dari Jalan Pendaki yang ada di bawah ini!
Keprok tangannya!
*prok prok prok*
***
Tentu aja, ada syarat-syaratnya dong!
- Kamu berdomisili di INDONESIA.
- Ceritakan secara singkat tentang gunung terdekat jangkauanmu di kolom comment, gak perlu sampe 1000 kata, tapi harus menarik, terutama menarik hati gue.
- Kalau kamu punya foto gunungnya, ceritanya di blog kamu, misal, silakan kirim linknya juga dalam kolom komentar, nanti gue baca dan gue post fotonya di media sosial
- Share juga postingan giveaway ini melalui media social seperti Facebook, Twitter, G+, dll (kalo punya semua, WAJIB! Kalau gak, bisa dipilih salah satu, tapi jangan pura-pura gak punya!), mention dan follow akun gue @acentris, instagramnya sekalian juga boleh, idnya sama, bisa juga dilengkapi dengan twitpic atau foto dengan hashtag #GAWisataDaerahmu
- Lengkapi komentarmu dengan data berupa nama, akun media sosial: bisa twitter, facebook atau G+ (biar bisa dihubungi saat menang), alamat blog (kalau ada), dan domisili.
- Semua jawaban yang masuk bakalan gue twit dan mention ngana. Ini adalah inti dari diadakan #GAWisataDaerahmu, yaitu saling membagikan informasi di jejaring sosial tentang potensi wisata daerah.
- Giveaway ini berlangsung mulai dari tanggal 26 Januari – 14 Februari 2015
- Buat kamu yang telah memenuhi syarat, akan dipilih untuk jadi pemenang.
- Pengumuman dilakukan beberapa hari setelah deadline.
Contoh:
Nama : Acen Trisusanto
Akun : @acentris
Domisili : Depok, Jawa Barat
Ih babang, kamu ganteng deh. *kemudian gumoh
Kalau gunung di jangkauan aku sih, adalah gunung hatimu yang luar biasa susah dipanjat itu. Pretlah. Gunung di jangkauan gue sih ada gunung Kerinci, itu gunung yang babang pengen banget daki tapi belum juga kan? Mampus! Hahahha....
....tapi gue juga belum pernah sih.
Gampang, bukan? Yuk ikutan!
***
Ikuti juga #GAWisataDaerahmu dari blogger-blogger ketjeh yang ngasih hadiah gak kalah keren dari hadiah gue ini:
- #GAWisataDaerahmu: Makanan Unik dari Daerahmu by @Backpackologyme
- #GAWisataDaerahmu : Yuk, Kenalkan Wisata Khas Daerahmu by @usemay
- Sentra Industri Yang Memikat #GAWisataDaerahmu by @halim_san
- #GAWisataDaerahmu : Memory Djadoel Daerahmu by @DananWahyu
- #GAWisataDaerahmu: Yang Unik dan Menarik untuk Dilirik by @Noerazhka
- Wisata yang Seru di Jombang #GAWisataDaerahmu by @AlidAbdul
- #GAWisataDaerahmu: Perayaan Unik di Daerahmu by @CitraRahman
- #GAWisataDaerahmu Hati-hati Dengan Batik Murah by @dngsprn
- [Giveaway] Oleh-oleh Produk Lokal #GAWisataDaerahmu by @awardeean
- #GAWisataDaerahmu: Potensi Wisata Yang Unik Dari Daerahmu by @buzzerbeezz
Dear babang keceh nan aduhai!
ReplyDeleteEntah gw mau ceritain ttg gunung apa, secara kita 1 domisili berada di wilayah kekuasaan para kang begal motor yg skrg lg ngehitz bgt itu! Iya, depok jawa barat... Jadiiiiii, ngana pasti tau lah yaah gunung apa ajaaaaa.
Oke, gw sebutin lagi deh biar babangnya tau! Gunung Gede pangrango, salak, halimun, paguci, munara, dan gunung batu.. Tapiiik, Gw bingung juga sih mau ceritain yg mana, lah wong gw belum kesana smua dan malah kamuh yg udah icip-icip kesana. Kan eeque!! Terus gw mau cerita apaaan dong?!! Dan jg Gw ngapain komen disini???! Elaaah.. Bhay
......eeque lah ngana hahahahaha
Deleteini gunung beneran dan bukan dalam jangkau remas atau hisap kan? *mikir
ReplyDelete.....lambemu mas...
DeleteJadi... Ceritanya di kolom komen ini ya bang? Begitu?
ReplyDeleteyes yes
DeleteIkutan boleh gak bang??,,tp gak da photonya gmn??
ReplyDeleteGapapa, udeh ikutan ajaaaaaa -___-"
DeleteBesok aj,,biar mimpi yg memberi inspirasi...😃😃😃
DeleteHaaiiii Babang, salam kenal yaaaa ... dari pendaki Gunung Bromo *Trus yang diajak kenalan pingsan*
ReplyDeleteEhiya, pertanyaan Om Danan itu mancing banget. Ga usah dijawab
Hi Kak Deean! Salam kenal juga!
DeleteIki malah jadi ajang perkenalan, njuk yang ikutan sopooo~~
Nama : Zaitun Hakimiah NS
ReplyDeleteAkun : @NSMia
Domisili : Bekasi, Jawa Barat
Hai babang ganteng, salam kenal sebelumnya :D
Saya mau cerita tentang gunung terdekat yang mudah dijangkau. Ya, walau sedeket apapun, karena saya tinggal di Bekasi, tetap dibutuhkan roket untuk mendarat ke Bumi terlebih dahulu. #Ehh..
Sebenarnya tanpa saya jelaskan, Babang pasti sudah tahu gunung yang mudah dijangkau bagi kita yang tinggal di Jadetabek, adalah gunung2 yang sudah Babang sebutkan di atas. Garut memang salah satu kabupaten yang menghadirkan gunung-gunung yang siap didaki.
Tapi, dari sekian gunung, yang pernah ku daki baru satu yaitu Gunung Papandayan. Maklumlah yaa... baru pemula dan memang cocok bagi pemula.
Bagi yang pengen kesana, biasanya para pendaki ngumpulnya di terminal Kampung Rambutan. Berangkat Jumat malem, sampai Garut sabtu pagi.
Yang paling menarik di Gn. Papandayan adalah Tegal Alun. Tempat seperti apakah itu? Apa kerennya? nih liat fotoku di : http://4.bp.blogspot.com/-gE1JsaiPsYs/U_B5cIGx4zI/AAAAAAAABsM/io-M1Klr3bg/s1600/P1000582.JPG
Edelweis dimana-mana... kereeen abisss...
Seru deh pokoknyaa :D
udah gitu aja ceritanya.
terima kasih :)
AW PERTAMAXXXXX YANG SERIUSANN!!!!! Cup cup cup kecup~
DeleteNama : Diah Siregar
ReplyDeleteAkun : @QuelleIdee07
Domisili : Medan
Horas!!
Hai Pecandu Ketinggian, setinggi apa sih tingkat candunya ;) ?
Mmm.. salam kenal ya, semoga suatu saat kita bisa ketemu di ketinggian yang penuh keindahan hehehe..
Sibayak dan Sinabung adalah 2 gunung terdekat dari kota tempat tinggal saya, Medan. Dari Medan berjarak sekitar tiga jam ke titik awal pendakian. Keduanya memiliki keindahan dan sensasi pendakian yang berbeda.
Gunung Sibayak adalah gunung pertama yang saya daki. terdapat dua jalur pendakian untuk mencapai puncak gunung api tipe B ini. Untuk pemula biasanya memilih melalui jalur wisata. Tapi saya dan teman-teman saya (6 orang, 3 diantaranya pemula), memilih melalui jalur hutan. Heihoooo... kalau dari jalur wisata cuma butuh mendaki hutan selama 1 jam sudah sampai puncak, lewat jalur hutan,kami menghabiskan waktu seharin bro. jatuh bangun sampe ngesot dijabanin, mana bawaannya berat pula. sampai dipuncak sudah hampir gelap dengan kondisi menggigil kedinginan dan perut kosong. tapi sumpe deh, puas banget rasanya ketika nyampe puncak.
untuk foto, silahkan lihat di : http://www.perempuannovember.com/2014/09/sibayak-dan-sebuah-kenyataan-itu.html (tapi disitu yang saya ceritakan bukan pengalaman pertama :D)
Nah kalau Sinabung beda lagi (Eh, btw, doain supaya erupsi Sinabung segera berakhir ya, kasihan para pengungsi disana T_T ), dari lau kawar, tempat para pendaki biasa mendirikan tenda, dibutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk mendaki. Biasanya kami bergerak pagi (malam menjelang pagi) ke puncak, lalu turun kembali saat tengah hari, menginap di Lau Kawar.
Untuk pemandangan, jangan ditanya, sudah pasti indah. Tapi sejujurnya, yang membuat saya suka naik gunung bukan hanya pemandangannya, tapi kebersamaan dengan teman-teman, dan keakraban dengan pendaki-pendaki lain meski sebelumnya tak saling kenal.
segitu aja cerita saya ya, semoga suka :)
Aw! such a good story! Thank you udah ikutan! Semoga bisa ke Medan lagi. HORAS!!
Deleteamin!!!
DeleteHoras :)
Share di socmed kamu juga ya. Bagian dari persyaratan :D
DeleteNama :Mizan Noor Hanafi
ReplyDeleteAkun FB : Facebook.com/akatsuki.jg
Instagram :@mizhone
Domisili :Sleman, Yogyakarta
Halo babang Acen yang ganteng, *prok prok prok* dan masih jomblo (gw juga sih)*dilempar sandal*.Sehubungan dengan jomblo di atas.."woi post bukan jomblo". Ni gw mau ngasih tau kalo deket daerah gw ada banyak gunung..(pamer dikit)..mulai dari gunung tugel,gunung ampon,gunungan,sampai gunung kakaktua.*itu burung woi*.
Tapi yg paling AJIIB sih tetep Merapi & Merbabu..Ibaratnya tu Merapi & Merbabu adl seorang kekasih yg setia dalam suka maupun duka hingga akhir menutup masa,disana tempat lahir beta,dibuai di besar...*jangan nyanyi plis gw mau muntah nii*
Pokoknya rasakan sensasinya sendiri deh ,ekseklusif hanya di Merapi & Merbabu.
Suwun bang acen ��
Udah pernah woooo...
Delete....tapi gunung yang tugel dll kayakny sabi tuh. Ajakin dong! Anyway jangan lupa di share ya :D
Hai Mizan, baca komen kamu ttg merapi jadi inget pengalaman saya mendaki merapi. waktu itu badan saya drop, trus, sedikit lagi nyampe puncak, temen saya kakinya kena jatuhan batu (itu kenapa saya merinding pas baca n nonton 5cm pas adegan jatuh di gunung itu, keinget pengalaman sendiri). karna liat temen saya jatuh, saya malah tersugest buat kuat, soalnya cuma kami berdua yg dari medan (dan berdua cew). untungnya temen saya jg nggak cengeng (walaupun sempat nangis dan treak-treak kenceng pas kakinya dikasi alkohol supaya nggak infeksi katanya) lukanya lumayan parah, dagingnya terlepas sampe keliatan tulang kakinya, mana merapi banyak debunya lagi. tuh temen dari mulai dipapah, digendong, ditandu, sampe ngesot-ngesot sndiri pas turun ke bawah. bener-bener nggak terlupakan deh :)
DeleteBang acen yg di share ceritanya gw??
Deleteapa postnya?
diah buat pengalaman aja,,,jangan kapok ya tapi..😃
Nama : Dini Muktiani
ReplyDeleteAkun : @dinimuktiani
Domisili : Tangerang
Dear Jalan Pendaki, Babang Acen dan Abang-abang serta Eneng-eneng diluar sanah :)
Dari lahir aku tinggal didaerah Tangerang ujung, yang justru lebih dekat sama Jakarta Barat dan Jakarta Selatan ketimbang Serang atau Banten. Kalau berdasarkan kesatuan Wilayah, di Banten ada gunung Pulosari. Tapi sayangnya aku belum pernah kesana.
Jadi setuju sama bang Acen, gunung yang dekat dihati dan terjangkau ya PAGUCI.
Berhubung aku anak rumahan dan baru naik gunung 2x (Semeru dan Papandayan) jadi ya pasti aku mau bahas Papandayan yang (harusnya) lebih terjangkau tapi justru cobaan transportasinya lebih dahsyat ketimbang Semeru (tarik nafas, takut emosi).
Kata orang-orang, Papandayan itu gunung untuk pemula yang baru belajar mendaki. Iya juga sih, waktu kesana ada rombongan anak TK-SMP dari suatu Sekolah di Garut. Dipikiran aku juga tuh gunung biasa aja, ya nggak perlulah persiapan yang ribet macem ke Semeru. Ternyata...
Yang harusnya bisa dijangkau dalam beberapa jam, jadi terasa lama. Macet karena weekend, di Terminal naik angkot harus berdelapan belas (yang bikin aku jadi dipangku temen), belum lagi naik mobil pick-up yang bikin kepala harus rela kelempar keril kalau sopir rem mendadak. Intinya, perjalanan menuju sana nggak seindah ke Semeru.
Capek? Sampai camp david aja udah ngerasa gembel duluan? Shock karena jalan menuju Salada turunannya satu tapi sesudahnya tanjakan terus tanpa henti? Capeeek? Sabar dulu sik.
Semua akan indah pada waktunya :)
Dari awal pendakian kita akan disuguhin pemandangan kawah yang wow, awan yang mengelilingi gunung-gunung yang ada disekitar Papandayan. Belum lagi bonus semacam toilet dan tukang jajanan (baso ikan+gorengan mantab). Pesona Hutan Mati yang buat aku ngerasa kayak didalam film (horor sih), dan balik dari Hutan Mati kamu bisa pilih jalan yang bersih atau nyemplung ke aliran air belakang, nyebrang kali kecil dan menerjang lumpur dan membuat kamu seperti anak pramuka sekali!
Intinya mah datang dan rasakan Papandayan itu semenyenangkan apa. Biarpun disana selalu mainstream sih, tapi asikin aja lah biar nggak bete. Dan jangan lupa ajak temen yang menyenangkan juga, biar senang kuadrat disana.
Buat yang mau lihat koleksi foto Papandayan, sok atuh dibuka aja Google+. Lumayan aku udah upload 3 foto, hehehe
Sekian cerita tentang Papandayan yang emang pantes disebut sebagai gunung eksotis dan bikin kamu bisa lupa permasalahan sementara (semoga).
Terima kasih semua :)
Ciye asikin aja...
Delete...jangan lupa share di socmed kamu ya! Thanks udah ikutan! :D
Udah share ditwitter babang. Nanti malem kalo akoh share di instagram like yah :)
Deletebang, gue harus komen gk? hahahahaha
ReplyDeleteLha ini apa...
DeleteIkut ah ;)
ReplyDeleteNama : Adie Riyanto
Twitter : @adieriyanto
FB : Adie Riyanto
Blog : http://adiedoes.blogspot.com/
Entah mengapa, kalau lihat gunung bawaannya pengen mendaki aja. Setelah pindah tinggal di sekitaran Jakarta sejak lebih dari satu dekade lalu, setidaknya sudah banyak gunung dipijak, baik di Jawa, maupun di luar Jawa. Namun, kenangan akan gunung-gunung di kampung halaman saya di Nganjuk, Jawa Timur, tetap mempunyai tempat di hati. Karena gunung-gunung inilah yang pertama-tama saya daki.
1. Gunung Wilis
Gunung ini merupakan gunung paling tinggi di Nganjuk. Cakupan wilayahnya meliputi Nganjuk, Kediri, Madiun, Tulungagung. Tapi area paling luas ada di wilayah Kabupaten Nganjuk. Ada beberapa puncak yang bisa didaki. Tapi yang paling populer adalah Puncak Wilis yang berdekatan dengan air terjun Sedudo (di desa Ngliman, Kec. Sawahan) dan Puncak Limas (di desa Bajulan, Kec. Loceret). Yang menarik dari gunung ini selain lanskapnya yang indah juga terdapat banyak sekali air terjun yang menyimpan mitos dan kepercayaan penduduk setempat. Yang paling populer tentu saja air terjun Sedudo yang konon airnya dipercaya membuat awet muda. Sedang Puncak Limas menawarkan lanskap gunung serupa Cikurai dalam versi yang lebih mini. Bentuknya mirip sekali dengan piramida berbentuk limas. Gunung-gunung ini sering didaki saat masih SMP dan SMU saat liburan sekolah.
2. Gunung Kendeng
Dikenal juga sebagai Pegunungan Kapur Tengah. Merupakan gunung kapur yang dihuni hutan jati. Gunung ini memanjang seperti ular dari barat ke timur yang wilayahnya melingkupi Kabupaten Madiun, Nganjuk, Jombang, dan Bojonegoro. Saya bersama ayah sering sekali melintasi gunung ini untuk melihat dari dekat mitos dongeng Watu Gandul, sebuah batu besar yang menggantung di akar. Jika batu ini akhirnya jatuh ke jurang yang ada di bawahnya, maka desa Ngluyu yang ada di balik gunung akan terendam banjir. Bagi saya kisah ini masuk akal, karena kalau sampai Watu Gandul itu jatuh berarti hutannya sudah gundul dan akar yang menopang pohon sudah tidak terlalu kuat. Pesan moralnya: kisah ini mendorong kepada semua penduduk desa untuk menjaga agar hutan di sekeliling Watu Gandul dan yang mengitari desa tidak diusik dengan pembalakan liar.
3. Gunung Pandan
Saat saya masih kecil, gunung ini sering diasosiasikan sebagai Gunung Gajah gara-gara dari jauh mirip gajah. Saya bersama ayah suka main ke gunung ini hanya sekadar untuk melihat waduk Bening tempat menyimpan air dan (dulu waktu SMP) untuk melihat dari dekat letak stasiun pemancar televisi sebagai bagian dari prakarya pelajaran fisika. Eh, saya mau pamer ah, nilai fisika saya di Ijasah SMU paling tinggi lho se-Nganjuk #eaaa :D
4. Gunung Klotok
Sebenernya sudah masuk wilayah Kediri. Tapi, ngomongin gunung Wilis rasanya kurang lengkap kalau tidak bahas gunung Klotok. Jika diibaratkan Gunung Wilis sebagai ikan hiu, maka Gunung Klotok adalah ikan remora-nya, yang setia mengiringi sang ikan raksasa ke mana saja. Gunung ini kelihatan mini, makanya sering dijadikan sebagai tempat upacara 17-an.
5. Gunung Kelud.
Letaknya memang di Kediri juga, tapi kakek saya tinggal di dekatnya. Makanya banyak cerita juga tentang gunung ini. Sering meletus dan sempat membuat kaki kakek saya patah gara2 membersihkan sisa abu yang mengotori atap. Tidak terlalu tinggi juga. Bahkan untuk menuju puncaknya sudah ada tangga bersusun seperti di Gunung Galunggung. Karena sering meletus dan letusannya kerap jadi berita nasional, di dekat Gunung Kelud ini juga ada media pemutaran film layaknya di Ketep Pass (Merapi) dan Dieng Teater di Plato Dieng.
Dulu saya naik gunung. Sayangnya belum ada blog kayak sekarang. Tapi kalau mau tau lebih jauh tentang Nganjuk, bisa banget main2 di blog saya. Ini beberapa link-nya
Alam Nganjuk --> http://adiedoes.blogspot.com/2014/08/anjak-anjuk-menuju-udik-menggapai.html
Kuliner --> http://adiedoes.blogspot.com/2013/11/sejuta-rasa-di-bumi-anjuk-ladang.html
Candi Lor --> http://adiedoes.blogspot.com/2012/09/angkor-wat-di-nganjuk.html
Selamat datang di Nganjuk. Salam lestari buat pembaca Jalan Pendaki. :)
Wih, lengkap banget! Thanks yah. Anyway jangan lupa di share di socmed ngana dan mention gueh~
DeleteNama : Retno Handayani
ReplyDeleteAkun Fb: www.facebook.com/retno.handayani.52
Blog : mydayjourney.blogspot.com
Domisili : Bekasi
ikutan cerita boleh yaa Bang..
Gunung yang paling terjangkau dari rumah gue di daerah Bekasi ngawang2 ya Gede-Pangrango. Kenapa gue sebut Bekasi ngawang2 soalnya meskipun masuk ke dalam wilayah kota bekasi tapi kalo ada orang yang nanya rumah gue di bekasi mana, sebagian besar banyak yang ga tau meskipun udah gue jelasin sampe mulut berbusa-busa *sambil ngunyah deterjen soalnya* padahal dia juga sama2 orang bekasi -_-
Back to the topic,
Waktu tempuh yang diperlukan dari rumah gue ke Gede-Pangrango kurang lebih 2-3 jam.
Pendakian ke gunung gede ini merupakan pengalaman pertama gue naik gunung. Jadii bisa dibayangkan betapa excitednya gue waktu itu..
Waktu itu gue berharap banget bisa dapet view di puncak gede kaya foto lo di atas Baang, tapi apa mau di kata, gue naiknya pas banget lagi musim penghujan. Di tengah perjalanan menuju puncak, gue ketemu sama rombongan pendaki yang mau turun dan katanya di puncak abis badai. Bener aja, pas nyampe puncak ga keliatan apa-apa, cuma jalan setapak, sedangkan kanan-kiri gue kabuut, putih semua
Pendakian ini juga cukup mengenaskan buat gue. Kenapa?? karna di antara 5 orang cewe yang ikut, cuma gue doang yang jombloo..
Ooh my.. Udah jomblo, pecel lele (pendaki cepat lelah letih lesu) pula lagi gue *curhat,,
Jadi ga jarang gue kepisah dari rombongan pas naik ataupun turun
Sendiri,
melintasi jalur pendakian berbatu yang kadang sepi kadang ramai
di tengah rerimbunan pohon tinggi menjulang
dan di bawah dinginnya guyuran air hujan, haha lebaai..
Anyway, perjalanan ke Gede waktu itu merupakan perjalanan paling seru dan berkenang banget buat gue karna bareng-bareng sama sahabat kesayangan.. aseekk
Foto & cerita lengkapnya -> http://mydayjourney.blogspot.com/2014/02/pendakian-tim-15-kpm-di-gunung-gede_23.html
Ga lama sekitar 4-5 bulan setelah pendakian ke Gunung Gede, gue berkesempatan untuk mencicipi nikmatnya pendakian ke gunung pangrango. Padahal gue kira, pendakian ke Gede waktu itu bakal jadi pendakian pertama dan terkahir gue.. eee ternyataa,, naik gunung bikin nagihhh!
Satu tempat yang bikin gue jatuh cinta sama Pangrango tiada lain tiada bukan si cantik nan misterius Mandalawangi,, pertama kali gue menginjakkan kaki di sini gue langsung jatuh cintaaa.. Asli, recommended bgt deh buat kalian yang sejenak mau menyepi, menjauhkan diri dari hiruk pikuk kehidupan, dan yang paling penting jauh dari mantan maupun gebetan.. gubrakk,
Pengen banget balik lagi ke sana, tapi kalo ngebayangin treknya *mikir
Foto & cerita lengkapnya -> http://mydayjourney.blogspot.com/search/label/Gunung%20Pangrango
Yang jelas buat temen-temen yang berdomisili di jabodetabek, sukabumi, cianjur, dan lain sebagainya, yuk mari mampir ke Gunung Gede-Pangrango dan cicipi sendiri keindahannya..
Gue sendiri pengen banget balik lagi ke Gede, soalnya belum sempet ke surken waktu itu gara-gara badai..
Dan jangan lupa,
"Take nothing but picture
Leave nothing but footprint
Kill nothing but time"
Supaya kealamian dan keindahan gunung-gunung di Indonesia masih akan terus terjaga,
Sekian,,
Salam kenal buat Bang Acen dan temen-temen pecandu ketinggian lainnya. :)
Monggo yang mau mampir ->> http://mydayjourney.blogspot.com/
Thanks yah sudah ikutan. Anyway jangan lupa di share di socmed ngana dan mention gueh~
Deleteaduh... klo bukit masuk kategori gak babang???
ReplyDeletebukit sih... tapi buat nyampe musti mendaki juga.... *pensive
Udah, tulis ajaaaaaa
DeleteNama: Cak Oyong
ReplyDeleteAkun Twitter: @cakoyong
Blog: http://cakoyong.blogspot.com/
Domisili: Jember
Ngomongin Gunung buat saya selain Argopuro sebagai Gunung pertama yang saya daki tentu yang paling berkesan adalah Gunung Raung. Entah berapa kali sudah berkunjung ke Gunung Raung. Gunung yang cukup garang bagi pemula. Bersiaplah untuk membawa bekal air secukupnya untuk tiga hari. Maklumlah tidak ada mata air sepanjang jalur pendakian. Diawali dengan pondok montor tempatnya Truk-truk pengangkut hasil-hasil pertanian. Dari sini start untuk berjalan kaki menuju Pondok Sumur. Bukan karena ada sumurnya tapi ada pohon yang terbalik (akar diatas dan daun-daunnya dibawah). Lanjutkan perjalanan menuju Pondok Mayit dan Pondok Demit. Diantara dua pondok ini selalu tercium bau anyir. Konon kabarnya ditempat ini tempat pembantaian orang-orang PKI. Setelah Pondok Demit hati-hatilah karena ada alas posang. Berpikirlah yang positif dan jangan sampai pikiran kosong karena kalo pikiran kita negatif bisa-bisa kita hanya akan berputar-putar dan kembali ditempat semula. Jika berhasil melewati Alas Posang akan sampailah kita pada Pondok Angin. Biasanya disinilah tempat para pendaki bermalam untuk keesokannya menuju Puncak demi menikmati sunrise dari Puncak. Jangan lupa bawa pulang kembali semua sampah ya. Yang boleh diambil hanyalah gambar dan yang hanya boleh ditinggalkan adalah kenangan. Selamat Mendaki.
Wanjir alumni Raung dan Argopuro!! *emot terkejut
DeleteAnyway jangan lupa di share di socmed ngana dan mention gueh~
Waw, keren! Pertama kali ke Argopuro, dan beberapa kali ke Raung. Pengen banget kesana tapi ngebayangin aja nggak sanggup :(
DeleteNama : Yoga Widianto
ReplyDeleteAkun Twitter : @yoogha1725
Akun Facebook : YOga Видианто
Blog : http://freakashionist.blogspot.com
Domisili : Malang
Gunung yang terdekat dari tempat tinggalku adalah gunung Kawi, karena daerah tempat tinggalku kalo dilihat dari peta terletak di kaki gunung Kawi. Selain gunung Kawi juga ada Gunung Semeru dan Bromo. Aku punya pengalaman pertama kali dan mungkin terakhir kalinya mendaki gunung, yaitu gunung Semeru. waktu itu momennya adalah momen KKN jurusanku pas masih kuliah, tepatnya tahun 2004. Waktu itu, mumpung ada kesempatan kenapa ga dimanfaatkan apalagi puncak Semeru terlihat dekat dari desa Ranu Pani.
Malam sebelum keberangkatan, perasaanku campur aduk, dan kebanyakan yang ada dalam benakku adalah perasaan takut. Maklum karena ini pertama kalinya aku mendaki gunung. Ketika pagi tiba, akhirnya kami berangkat. Saat itu anggota timku kalo ga salah ada 11 orang. Setelah ngurus izin segala macam di kantor TNBTS akhirnya kami berangkat. Hal yang unik selama perjalanan kami adalah, aku dan tim bertemu seorang bule dari Belgia kalo ga salah, namanya Anna, dan dia bersama guide nya menjadi teman sependakian kami. Kami berbagi makanan, bahkan aku dikasih sunblock ama dia. Hehe..
Kedua, karena timku dan Anna adalah satu2nya yang mendaki paling tinggi, karena kami sampai di daerah Kelik sementara pendaki lainnya ada di bawah kami. Malam itu saat menunggu fajar tiba, aku merasa aneh karena ga ada satupun temanku yang beranjak untuk naik, dan ternyata saat itu ada petugas TNBTS yang menyusul kami ke atas dan mengatakan bahwa status Semeru sedang siaga 1. Kami dilarang naik sampe ke ke kawah, jadinya Kelik adalah tempat terakhir yang kami daki. Saat pagi tiba, dengan berat hati kami cuma bisa berfoto-foto sambil menikmati negeri di atas awan dari lereng puncak Semeru.
Hal menarik lainnya adalah, kami ber 11 masuk berita di TV dan itu membuat panik teman-teman KKN yang ada di Ranu Pani. Katanya dalam berita di teve itu, 11 wisatawan di evakuasi dari puncak Semeru. Lucu beritanya, seakan-akan kami butuh bantuan untuk turun ke bawah, padahal sebenarnya kami turun sendiri ga ada tim evakuasi yang menolong kami.. Hehe.. Dari perjalanan berangkat sampai pulang ini, aku belajar banyak hal, tentang kebersamaan tim. Karena dalam tim aku yang paling lemah secara fisik, mereka selalu meletakkan aku di tengah-tengah tim, kurasa tujuannya agar aku tetap semangat mengikuti langkah teman-temanku yang ada di depan, agar jarakku dengan mereka ga berjauhan saat berjalan, dan agar aku selalu inget bahwa di belakangku juga ada teman-teman yang selalu memberi aku semangat untuk terus berjalan dan agar aku ingat, kasihan kalau aku berlambat-lambat pastinya mereka yang di belakangku akan ikut melambat dan pastinya kami akan tertinggal dengan mereka yang ada di depan. Jadi hal itu selalu memberiku semangat selama pendakian. Aku juga belajar bahwa mengolah nafas agar jangan sampe ngos-ngosan itu ternyata sangat membantuku. Terbukti aku tetep bisa berjalan tanpa berhenti dan tanpa merasa lelah saat nafasku teratur. Pagi saat pulang itu juga aku baru tahu kalo jalan yang aku tempuh malam sebelumnya yang tidak terlihat ternyata jurang, bisa dibayangkan saat malam gelap tiba-tiba kami terperosok, entah seperti apa nasib kami selanjutnya.. Sekian share ceritaku tentang Semeru. Hehe..
Satu hal lagi juga, karena di sini ada banyak bunga Edelweiss, mohon jangan di utak atik, karena lebih indah untuk dipandang daripada dipegang ato malah dipetik sebagai tanda kenangan. Hehe..
Wah! Gunung Kawi! Baru dengar! Ihiy! Thanks yah informasinyaaaa. Anyway jangan lupa di share di socmed ngana dan mention gueh~
DeleteNama: Gesti Denita
ReplyDeleteTwitter: @gestidenita
Instagram: gestidenita
Domisili: Bandung, Jawa Barat
Eeeeee ada bagi-bagi kaos gratis.
.gratis
.gratis
.YAAAAA GRATISSS!!!:') sekaligus ngenalin wisata daerah
tapi ngeselin ko ada syaratnya untung gak ribet kek doi ;>
Akhir-akhir ini lagi ngehits banget hunting di tempat kece salah satunya di Gunung Pawon yang biasa disebut Stone Garden. Loh ko Stone Garden? yaaaa karna di puncak Gunung Pawon terdapat hamparan Taman Batu gak ada bunga-bunga yang ada cuma batu-batu besar, ilalang dan makam hiiiiiiii.
Stone Garden adalah Taman Batu hasil dari klarifikasi alam di zaman dahulu dan terdapat fosil -fosil manusia yang pernah di temukan oleh para peneliti.
Stone Garden ini ada di daerah cipatat-padalarang, lumayan jarak dari bandung ke Gunung Pawon 1 setengah jam belum di tambah macet nya kota Cimahi. Buat nyampe ke puncak kita musti mendaki dulu kurang lebih 1,5 km selama 20 menit kalo jalan cantik macam aku ini -red lelet. Track berupa tanjakan dan bonus? Ada ko ada dikit tapi dan kalo hujan ripuh bray kata orang sunda mah leueur pasti jatoh terus kalo gak hati-hati, tapi terbayar kalo udah di puncak pemandangan nya edan banget, kita bisa foto-foto di atas batu yang super tinggi dan baradag. Batu nya juga bukan batu biasa karena bakal membawa kita ke zaman purba HAHA.
Dan sekaligus bisa liat Gunung Masigit yang sebagian gunung nya udah di keruk buat pertambangan batu kapur, sedih ya...
.
.iya
.kaya ditinggal doi #lagilagidoi
Di bawah Gunung Pawon ada Situs Gua Pawon yang gak kalah menarik. Kesana yooook! Kita bukan cuma bisa liat pemandangan yang keren juga bisa mengenal sejarah. Tapi tetep jaga kelestarian nya:)
Link foto di instagram aquuuuh
http://instagram.com/p/xf6pq2DUpM/?modal=true
Sirik sirik laahhhhhh bhay
DeleteNama: Juragannang
ReplyDeleteAkun Twitter: @juragannang
Domisili: Kudus, Jateng
Terakhir sowan si ke Merapi. Gunung sejuta pesona, gunung sejuta bahaya, hehe.
Awalnya agak ragu mau sowan ke sana, ya cuaca kurang mendukung, tapi berhubung lagi liburan kuliah daripada nganggur, langsung aja ajakin temen-temen sowan, dadakan si, tapi asyik sumpah.
Parkir motor di basecamp barameru (Selo) lanjutin perjalanan melewati joglo New Selo, dan 3 pos ditemani rintik-rintik hujan dan akhirnya nge-camp di Pasar Bubrah yang mirip kaya di bulan, gak ada tanaman, batu-batu doang. Duinginnya itu lho. Brrr.
Paginya muncak. Di sini saya baru percaya pada film 5 cm. yang dulunya saya anggap alay, ada batu glinding dari atas dengan cepatnya dan orang di atas kita pada bilang "batu, batu, batu" dan harus petak umpet di balik batu gede yang lain. Satu kata buat Merapi, epic, satu kata buat Indonesia, awesome.
Nama : Setiani Widiyanti
ReplyDeletefb : Setiani widiyanti
twitter : @Setiani_Scout
Alamat : Cikarang, BEKASI
Hal ; #GATEMPAT WISATADAERAH
Okeee, hai babang acen trisusanto yang paling kecehh *uwek* lo tau Bekasi kaannn, pastitau kann? tau dongg? ya taulah, dan lo WAJIB tAI !! *Maksa* itulooooohh daerah yang terknal dengan julukan kampung pendaki(gua juga sebenernya kaga tau bner aph kaga, soalnya pernah ada yang posting begitu d group fb, ahh sudahlahh lupakan). seperti yang (kalian) ktahui dibekasi khususnya cikaran pastinya gada yang namanya gunung yang ada cuma gedung2 PT dikawasan industri yang bikin cikaran jadi melebihi jakarta (macet+panas) hoalah -_- . tapi buat (kita) warga cikarang jangan khawatir karna masigh ad gunung2 yang (lumayan) dket ama cikarang artinya kita gaperlu sewa helikopter buat bisa sampe kesana. mau tau gunung apa aja? yukk simak :
1.Gn.SanggaBuana(Loji,Karawang) : Gua pribadi sih belom pernah naek sampe puncaknya, tapi gua perna k loji sama curug cigeuntis (baca: tempat wisata) kebetulan waktu itu gua jalan kaki dfari ikarang ampe loji selama 2hr dalam rangka kenaikan tingkat pramuka, jujur sh capek tapi rasa capeknya terkalahn\kan sama pemandangn selama perjalanan apalagi pas memasuki kawasan loji Awesome bngattdah...
2.Gn.Batu(jonggol,Bogor) : Jjujur gua belom pernah kesini dan kalo boleh jujur juga padahal gua asli cileungsi artinya tetanggaan ama jonggol tapi gua upay bangat belom pernah mincak ke gn.batu :(
3.GnGedePangrango(Bogor) : nahh kalo kesini sihh gua perah, dan untuk pertama kainya gua naek gunung. wktu itu gua diajak ama tmen gua yang asli orang cibodas, dan ernyata sensasi pertam akali naek gunung itu beuhh bangetttt. buat pemandangannya gausah diragukan lagi dh, kalian juga pasti udah tau dan bag yang belom tau makanya cepetan conain naek k gepang :)
4.Gn.Paguci.papandayan/guntur/cikurai(Garut) : gua beloomm perbah kesini, tapi insyaallah sel;esai UN mau kesini kalo ada temennya dan ada dananya.haha
5.Gn.Ciremai(kuningan) : pasti tau ciremai donng, puncak tertinggi jawabarat. waktu sebelum tahun baru gua ama temen2 dari cikarang naek kesini disana kita ketemu anak2 bopala(bobotoh pecinta alam) seneng banget bisa naek ciremai. tapi syangnya waktu nitu musim ujan, jadinya kita ga dapet sunrise+sunsine :( *makan keyboard* pas sampe puncak malah ada badai dan kabut tebal hiks :'( tap tetep seruu looohhh. dan kalian tau gak pas perjalanan turun gua ngedenger suara auman harimau ama orng ngaji, entah gua yang berhalusinasi karna sking capeknya entah emang beneran ada, bodoamat gua kaga mikirin tapi asli disitu gua ketakutan bangat masalahnya temen2 gua yang laen kaga pada ngedenger. tapi kejadian kaya gtu mh kaga bakal menyurutkan semangat gua buat naek lagi :D Kan udah kena virusnya babang acen, jadi pecandu ketinggian :D
Pokoknya gunung2 yang tadi gua sebutin gk kalah AWESOMEnya ama gunung2 laen :)
udahan ahh capek. bhay. Salam Lesatari :)
*Oya jangn lupa do'ain gua ya biar lancar dalam melaksanakan UN dan serangkain tahapan2nya :)
.......speechless
DeleteGunung dalam jangkauanku cuma dua kak: Gunung Bromo dan Gunung Tangkuban Perahu *melipir pelan2 trus lari*
ReplyDelete*tangkep* *jitak* *tabok*
DeleteNama : Adhitya Pratama
ReplyDeleteTwitter : @SiOchoy
Blog : siochoy.wordpress.com
Domisili : Depok
Gunung yang paling dekat dengan jangkauan gue adalah Gede - Pangrango. Gue pengen banget ke Gede Lagi. Karena disana gue punya pengalaman dan kenangan bareng seseorang.
Gue pernah mendaki bareng seorang dan itu sangat menyebalkan, gak menyenangkan, kenapa? Andai waktu bisa gue putar balik, mungkin gue akan lebih bisa menikmati perjalanan gue itu bersama dia. Gue akan menghargai setiap waktu yang gue punya sama dia, dan mungkin gue bakal lebih jagain dia.
Gue sadar gue gak akan bisa muter balik waktu, tapi kalo ada kesempatan gue bisa naik gunung gede lagi bareng dia, mungkin gue akan lakuin hal itu.
Curcol banget nih?
DeleteHaryadi Yansyah | @Omnduut | http://omnduut.com | FB : Haryadi Yansyah
ReplyDeleteSalam kenal mas, ikutan GA-nya ya :) agak 'pedih' juga sebetulnya mengingat Palembang gak punya pantai atau gunung. Adanya sungai Musi hahaha. Cuma kalau mau melipir agak jauh sedikit, bisa ke gunung Dempo yang terletak di Pagar Alam.
http://2.bp.blogspot.com/-XFE_aYrKTsM/Ud_fjjM15TI/AAAAAAAAAcQ/l00uc26urJY/s1600/1+-+Copy.jpg
Sik asyik. I wanna go theeeerreeeeee!!! :((
Deleteikutang ah bang :)))
ReplyDeleteSegera!
Deletenama : ely rosnita | twitter : @elyrosnita | fb : ely rosnita | G+ : elyrosnita | IG : elyrosnita | blog : elyrosnitha.tumblr.com | domisili : bekasi
ReplyDeletegunung yg jangkauannya oke buat gue *taraaaa* papandayan, oke klise! bodomamat, mamat aja ga bodo :)))
kenapa buat gw cocok sama jangkauan gw padahal bekasi - garut mayan jauh meen klo naik bis gimana ngesot. iya cocok buat kuli yg lg ga bisa cuti untuk beberapa waktu ini tapi butuh banget piknik :D
papandayan cocok buat belajar naik gunung krn treknya yg landai, cocok buat ngelatih kekuatan jalan kita biar ga gampang capek dan stabil trus. selain itu papandayan jg tempat belajar buat kemcer, buat nyari jodoh karna rame, sama buat ninggalin kenangan karna kesananya bareng pacar. halah gagal fokus.
iya dibandingin gunung-gunung di garut yg lainnya, papandayan cocok buat yg newbie kaya gue belajar nanjak, nanjak ke pelaminan juga juga blom bang :(( lah!
tp sayangnya papandayan skrg terlalu rame sama para pedagang, padahal waktu itu niatnya mau kemcer sambil makan enak eh speechless krn di pondok saladah ada warung sama tukang baksodan ada mck. hiks. merasa gagal gue sebagau pemula mauntainer, tp saking ramenya tuh mck gw tetep buang air nyari semak-semak yg ga ada orang, udah ga tahan bang. iya, ga tahan terima kaos dari jalan pendaki. *eh :)))
dan kali ini bersyukur papandayan lg diturup sementara, semoga dg ditutupnya bisa ngerefresh alamnya untuk bernafas. yg nantinya mau kesana juga tolong dijaga alamnya. sama kaya hubungan kita dijaga juga masa mau kaya group bbb nyanyinya putus nyambung muluk. eaaakk ~
sekian dan haturnuhun, salam lestari :9
klo mau liat cerita lengkapnya bisa intip di blog gue, cukup dibaca aja jangan terlalu dikepoin nanyi naksir. naksirnya cukup sama indahnya indonesia aja :*
Iya, papandayan udah terlalu mainstream.... Tapi bagus sik, wajar lah~
Deleteikutan ya mase.
ReplyDeletenama: Diah Dwi Arti
twitter: @diahdwiarti
domisili: Madiun
kalo dari tempat saya yang pualing dekat ya Gunung Wilis. saya sering naik sama anak-anak dan bapaknya anak-anak, tapi cuman sampe kakinya doang. hehehe...
seringnya sih naik motor nanjak ke desa sampai motornya nggak kuat trus balik lagi. naik-turun persawahan dan hutan jati di dusun Dipo, Segulung (kec Dagangan). kalo dari rumah naik ke desa-desa itu paling cuma 20 menitan. jalannya mulus sampe pos penjagaan hutan.
ya karena bukan pendaki jadi paling-paling ya kami main ke Kali Grape yang masih adem. heran juga, wong Madiun itu puanas tapi kok ya dekat gunung (saya bukan asli Madiun, jadi boleh ya nggumun). di Grape juga ada hutan jatinya. lumayan lah untuk menikmati alam. kalo mau masih bisa naik lagi sampe PLTA Golang. dah sampe situ doang mentoknya.
makasiiih.
((Bapaknya Anak Anak))
Delete...lah. salah fokus guenya
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama: Yogi Saputro
ReplyDeleteTwitter: @simpleasker
Blog: https://yogski.wordpress.com/
FB: Yogi Agnia Dwi Saputro (Personal), Kompilasi Perkara Yogi Saputro (Page sebagai blogger)
Domisili: Bandung
Izin ikutan berpartisipasi yah. Sekalian sharing pengalaman mendaki gunung. Bandung itu dikelilingi gunung, jadi ada banyak pilihan kalau mau mendaki. Yang mau saya share di sini adalah Gunung Manglayang. Tingginya cuma 1.818 mdpl. Jangan bandingkan sahaya dengan tuan Babang yang sudah menjamah gunung-gunung tangguh di Indonesia. Hehehe.
Meski tergolong rendah dengan bentuk perisai, Gunung Manglayang memberikan tantangan yang menyenangkan. Cocok sekali buat yang mau melepas penat dan kabur ke alam terbuka. Jaraknya sekitar 40 km dari Kota Bandung. Mau naik motor, mobil pribadi, atau carter angkot pun jadi. Saya bareng teman-teman bisa berangkat dari Bandung pagi dan kembali setelah matahari terbenam. Jadi keunggulan utamanya adalah cepat dan hemat.
Perlu diketahui bahwa di Manglayang terdapat dua titik mulai pendakian. Pilihannya ada Batukuda dan Barubereum. Saya pilih Batukuda karena lebih dekat. Pendakiannya sendiri cukup luar biasa di awal, karena baru mulai naik saja tanjakannya sudah sekitar 60 derajat. 20 menit pertama mendaki sudah bikin kaki sempoyongan. Begitu sudah setengah jalan baru terbiasa.
Jalurnya sempit dan licin kalau hujan. Untungnya banyak akar pohon yang bisa jadi pijakan. Ngomong-ngomong, pendakian saat musim hujan tidak drekomendasikan. Jalur pendakian bakal berubah jadi jalur air. Tempat berpijaknya nyaris tidak ada. Siap-siap saja turun sambil perosotan.
Ada catatan lagi, puncak tertinggi Manglayang itu tidak indah. Maksudnya? Saya sudah bilang di awal kalau Manglayang berbentuk perisai. Jadi puncaknya melebar, bukan kerucut kecil seperti gunung pada umumnya. Di sekeliling puncak tumbuh pepohonan lebat. Jadi tidak tampak pemandangan apapun. Ada bagian lain bernama Puncak Timur. Itu bukan bagian tertinggi Manglayang, namun di sanalah terdapat pemandangan bentangan alam Jawa Barat yang hijau. Jadi ada dua puncak yang bisa didaki di Manglayang. Sayangnya saat saya mendaki cuacanya berkabut. Sebentar tampak, sebentar hilang.
Overall, pengalaman mendaki di Manglayang itu bisa dikatakan cukup memuaskan untuk melepas stres orang kota. Di sisi lain mungkin terlalu enteng buat pendaki dengan jam terbang tinggi.
Pengalaman lengkap serta foto-foto ada di postingan blog saya dengan link berikut:
https://yogski.wordpress.com/2015/01/20/pendakian-gunung-manglayang/
Terima kasih :)
Ajak aku ke manglayang kak. Ajak akuhh... ajak kak... :((
Deleteikutan ini juga ah :3
ReplyDeleteNama : Gallant Tsany A.
akun twitter : @kidtsany
blog : galautraveler.wordpress.com
asli : Babat, Lamongan, Jawa Timur
domisili : sekarang masih di Jogja
gunung yang ada dalam jangkauan ya mas bang? jadi mas atau bang? aku jadi bingung :/
kalo gunung yang ada dalam jangkauan sih ada beberapa.
di Jogja dan sekitarnya, ada gunung Merapi, Merbabu, Lawu, Perbukitan Menoreh yang ada Puncak Suroloyo-nya itu, terus ada juga gunung api purba nglanggeran.
dari sekian gunung itu, aku baru pernah ke Lawu dan sayangnya nggak nulis cerita pas ke Lawu, sementara baru itu pengalamanku naik gunung. cupu ya? yo wes.
karena masih cupu, sementara yang pengen sih ke Gunung Api Purba Nglanggeran yang katanya cuma butuh 45 menit buat naik. :D
buat yang masih cupu sih main ke sini aja, ndaki sore, terus nge-camp di puncak bareng temen-temen. yang penting itu kebersamaan-nya kan? bukan gunungnya? dan lebih penting lagi sama siapa sih, kalo yang lain sama pacar lha situ sendirian ya mending di kostan aja terus ikutan GA Wisata Daerahmu :|
sementara kalo di Babat, Lamongan, Jawa Timur ada juga gunung, bukan gunung juga sih sebenernya tapi disebut gunung bagi warga sekitar.
- gunung pegat
sebenarnya bukan gunung sih, termasuk dalam gugusan pegunungan kapur kendeng yang melintang dari jawa tengah sampe di jawa timur, salah satu titiknya diberi nama gunung pegat. dinamakan gunung pegat karena pegunungan kapur itu dipegat (dicerai, dipisah, kalau dalam ini di belah) oleh jalan utama yg menuju ke Jombang. meski nggak punya titik puncak yang paling tinggi, gunung pegat ini sering dijadikan sebagai background foto pre-wedding, foto kalender, atau untuk buku tahunan sekolah. di sini juga ada warung sego nggunung yang cukup legendaris lho. enak :D
kalo ini fotoku pas di gunung Lawu :D
http://instagram.com/p/YiAwGtRpNb
Hasheggg... banyak infor gunung baru nih.. Thanks yak!
DeleteIkutan kuismu lagi ya bang! :D
ReplyDeleteNama: Rifqy Faiza Rahman
Akun Twitter: @anandarifqy
Blog: papanpelangi.co
Domisili: Malang
Karena lama kuliah di Malang, saya punya dua gunung favorit untuk saya daki bareng kawan-kawan.Pertama, Gunung Arjuno (link: http://papanpelangi.co/2014/12/29/sriwijaya-inflight-magazine-november-2014-berjuang-menyambut-pagi/ ) via jalur Tretes. Meskipun sering distigmakan seram dan mistis karena punya Alas Lali Jiwo, tapi bagi saya gunung ini sudah kayak sahabat. Kalau niat kita baik, insya Allah suasana bersahabat dalam kondisi bagaimanapun. Dan tidak semua pendaki yang bangga berdiri di Mahameru berani naik ke sana, hehe.
Kedua, Pegunungan Putri Tidur (sering disebut Gunung Butak) lewat jalur Toyomerto, Batu (link: http://papanpelangi.co/2013/11/17/potret-rana-pegunungan-putri-tidur-yang-memesona-part-2-end/). Savana yang luas, mata air melimpah, dan trekking yg cukup panjang dan menantang buat saya kangen dan betah di sana, karena jarang yang tahu,
Coba deh Bang Acen ke dua gunung itu, dijamin bakalan dapet unforgetable moment :)
ARGOPURO! jangan lupa share di twitter yah :D
DeleteHay babang Acen ;) Ijin ikutan yah hihihi
ReplyDeleteNama: Dian Maharani
Twitter: @realdianmrani93 [https://twitter.com/realdianmrani93]
Facebook: Dian Maharani Neomu Yeppeo [https://www.facebook.com/dian.maharani.nmyp]
Blog: realdianmaharani.wordpress.com
Domisili: Bengkulu
Karena saya lahir dan besar di Bengkulu, gunung yang jangkauannya paling dekat adalah Gunung Kaba. Namun, orang-orang Bengkulu sering menyebutnya Bukit Kaba. Sebenarnya saya pingin sekali nyoba yang namanya ndaki gunung. Namun, nggak dibolehin sama mama *hiks* Jadi, yang pernah pengalaman ndaki gunung ini adalah beberapa teman-teman laki-laki satu angkatan saya. Gunung dengan tinggi 2010 mdpl ini terletak di Kabupaten Rejang Lebong, dengan jarak sekitar 15 km dari Curup, pusat kota Rejang Lebong. Kata teman-teman yang sudah pernah ndaki, mendaki gunung ini tidak begitu sulit walau tetap melelahkan dan tidak bisa dianggap mudah, karena sudah ada track khusus bagi para pendaki. Jadi, bisa dikatakan training untuk menghadapi gunung yang track-nya lebih terjal seperti Gunung Dempo di Pagaralam. Bahkan, banyak cewek-cewek, adik tingkat saya misalnya, yang berhasil mencapai puncak gunung ini *jadi iri hiks* Untuk foto, saya nggak punya bang :( Mau nggoogling bingung milih gambar yang mana. So, kalau babang kepo, searching aja dengan keyword ‘Gunung Kaba Bengkulu’, ya ;)
Wih informasinya sangat menarik nihh
DeleteNama : Eka Rohaniah
ReplyDeleteAkun :
Twitter : @ekalyptus
Facebook : Eka Rohaniah
Bloh : http://www.jurnalsikaroh.blogspot.com
Domisili : Purwakarta
Halo, saya baru pertama kalo loh berkunjung ke blog kamu, salam kenal ya :)
Gunung terdekat dari jangkauan tempat tinggal saya ada Gunung Putri, Gunung Bongkok, Gunung Parang.
Gunung putri terletak di desa Anjun, Plered, Purwakarta. Gunung ini unik, kalau dilihat secara seksama mirip wajah seorang perempuan yang sedang berbaring, gunung tsb menggambarkan wajah dengan lekukan mirip mata, hidung dan mulut. Itu seperti imajinasi yg berlebihan tapi warga setempat menyetujui hal itu. Disebut putri karna putri dalam bahasa sunda artinya anak perempuan. Tapi gunung ini jarang ada yang mendaki karna masih ada hal mistis yang menghantui.
Gunung Bongkok, terletak di desa Cikandang, kecamatan Tegalwaru. Dgn ketinggian 975mdpl, saya pernah mikir gini "Bongkok aja udah tinggi gimana dia berdiri" haha itu dibuktikan dengan kelelahan saya mendaki gunung tsb yg harus terbungkuk-bungkuk naik dan turun gunung ini. Gunung ini sangat cocok untuk pemula, puncaknya disebut Batu Tumpuk karna terdapat tumpukan batu, sayang batu nya penuh coretan tangan jahil. Pemandangan diatas puncak sangat indah, disebrang gunung kita dapat melihat gunung parang dan gunung asepan, waduk jatiluhur yang begitu luas nya, danau galumpit serta rumah masyarakat sekitar. Di batu tsb sejarahnya ada tanda telapak kaki Si Jongrang Kalapitung yang cukup lebar dan panjang dari ukuran kaki biasa, manusia jaman dahulu.
Gunung Parang, letaknya tidak jauh dari gunung bongkok. Kalian tau gunung batu terbesar se-Asia itu gunung apa ? Inilah namanya, gunung parang. Ingin memacu adrenalin ? Kalian bisa panjat tebing disini. Salah satu warga di kampung cihuni(desa terdekat di gunung parang) mampu melakukan solo climbing di gunung parang wohooo keren kan ? Sudah banyak loh turis mancanegara berkunjung dan melakukan panjat tebing di gunung parang bahkan ada yang melakukan pembuatan film tentang panjat tebing disini.
Postingan saya tentang gunung bongkok ada : http://jurnalsikaroh.blogspot.com/2015/02/gunung-bongkok-pwk.html?m=1
Superrrrbbb!!
DeleteHai ka acen, akhirnya kepikiran punya ide buat nulis disini :)
ReplyDeleteIzinkan gue berpartisipasi yak kak. bahhaha.
Kalo cari gue, di grup wasapnya warung blogger pasti ketemu..
Nama : bena
twitter : @benbenavita
blog : www.benbernavita.com
domisili : bekasi butuh roket dan teman temannya.
Bekasi itu engga jauh sebenernya, entah kenapa jadi jauh sejauh roket, dan untungnya rumah gue masih deket sama wilayah jakarta timur, jadi mudah di jamah. sebagai pendaki pemula. cieh pemula... engga deng. menurut gue gunung yang jangkaunya deket dari Bekasi itu... Argopuro (Situbondo), Merbabu (Magelang), Lawu (solo), Rakutak (bandung), Manglayang (bandung), Ungaran (semarang), Prau (Dieng), Papandayan (Garut), Gede (Bogor) terus mana lagi yaaa... Gunung Andong (Yogya) juga deket, Gunung Api Purba (Yogya) juga deket. ngga ada kata jauh buat gue. (Terbukti Bekasi ngga jauh) menurut gue semakin jauh perjalanan mu maka akan semakin berkesan dan banyak pelajaran yang bisa di ambil juga. Pelajaran apa? pelajaran hidup tentunya. Dan dari sekian banyak gunung lainnya yang ngga disebutkan semua Gunung Argopuro-lah yang memberikan gue banyak pelajaran mengenai hidup. 12 hari di alam bebas bersama kawan yang itu-itu saja bukanlah waktu yang singkat :) dari perjalanan itu gue mengambil banyak hikmah, apa gue kapok ndaki ke argopuro? jawabannya ngga. tahun ini in sya allah gue kesana lagi kak :) dan merbabu? dari pendakian ke merbabu gue belajar sesuatu. apa? mendakilah dengan orang yang menyenangkan juga, jadi pilihlah teman perjalanan mu dengan sebaik mungkin.
cukup segitu aja ya kak dari gue. Terimakasih sudah di ijinkkan berpartisipasi :)
Rgrds,
Bena
Aw, super sekali mamah berna~
Delete
ReplyDeleteDaftar ya mas...sekalian curhat nih...
Nama. Tri sulistiyowati
Twitter. @trisulis98
Url. Raka-adhi.blogspot.com
Tau kan lagu "Mahameru" nya Dewa-19 yang nge-hits ditahun 90an? Itu salah satu lagu favorit saya. Puitis, romantis dan juga easy listening. Hanya dengan mendengarnya saja, serasa kita benar-benar ikut menyatu dengan alam. Memangnya saya pecinta alam? bukan, saya
L hanyalah perempuan biasa, pengagum alam, lautan, hutan termasuk pegunungan. Dari SMA, trus mahasiswa, hingga kemudian bekerja, pengennn bangett bisa ngrasain yang namanya ndaki gunung beneran. Tapi ndak kesampaian..!
Kenapa memangnya? Saya lahir dari orangtua yang termasuk aliran tradisionalis...jadi bagi beliau aneh bin ajaib ada anak perempuan kluyuran malem-malem, sama anak-anak cowok. Dalam perspektif ibu-bapak saya, mendaki gunung itu dunianya laki-laki yang kurang kerjaan. Kasian ya saya. Ah, sudahlah!
Yang penting , begitu berkeluarga sendiri, sekarang saya tinggal di kakinya Merapi. Lumayan. Dari depan rumah, saat cuaca cerah...saya bisa melihat Merapi dan Merbabu yang berdiri kokoh dengan sangat-sangat jelas. Oh, ya saya pun tak perlu jauh berkendara untuk sekedar menikmati indahnya pemandangan di lereng Merapi, wong rumah-kaliurang hanya sekitar 15 menit.
Saat saya kangen untuk membaui aroma alam, saya ajak saja suami dan anak-anak untuk sekedar jalan-jalan melihat pinus dan menikmati udara khas lereng Merapi. Saya biarkan anak-anak bercengkrama dengan alam...dan satu hal penting, suatu hari nanti saat dua anak saya dewasa dan punya keinginan untuk lebih mendekat ke alam (baca: mendaki gunung) saya tak boleh melarangnya. Bukankah gunung dan juga pegunungan adalah anugrah indah yang sayang dilewatkan?
hasegggg curcol
DeleteNama : Ayu Devika Putri
ReplyDeleteTwitter : @devika_ayu
Facebook : Ayu Devika Putri
Blog : ayudevika.blogspot.com
Domisili : Bogor, Jawa Barat
Yey, sekian lama jadi silent reader, akhirnya bisa ikutan juga... padahal sih ingin dapat kaosnya. #Ehhkeceplosan
Lahir dan besar di Kota Hujan, membuat semangat menjelajah alam disekitar semakin meninggi salah satunya gunung, sebut saja Gunung Gede Pangrango. Tempat ini tentunya merupakan gunung favorit bagi para pendaki terutama di kawasan jabodetabek. Namun, bukan itu fokus utama saya kali ini.
Ditakdirkan untuk tinggal di daerah sekitar Sentul City, Bogor merupakan kesenangan tersendiri bagi saya karena tempat ini adalah kawasan perbukitan yang masih sangat asri walaupun akhir-akhir ini pembangunan perumahan elite disekitar kawasan ini semakin menjamur bahkan yang miris, pembangunan perumahan sampai di kaki Gunung Pancar. Parah.. parah... parahhh...
Hey, tahukah kalian GUNUNG PANCAR? Engga tahu? Ya sudah jawab sendiri. Yap, ini adalah gunung mini yang ketinggiannya sekitar 700 - 800 mdpl. Kabar baiknya, hanya perlu waktu sekitar 20 menit saja dari rumah saya jika ingin pergi ke tempat ini. Bagaimana dengan kalian? Cukup exit tol Sentul Selatan, ambil lurus mengikuti arah JungleLand, sampai di pintu masuk wahana JungleLand, belok kanan dan kalian akan memasuki perkampungan Karang Tengah, dari perkampungan ini tentunya ada petunjuk arah untuk masuk ke kawasan wisata Gunung Pancar. Mungkin kalau untuk Babang yang pernah ke Leuwi Hejo, pasti tahu ya arah jalan ini. bedanya ketika di Karang Tengah, Babang ambil kiri ke Leuwi Hejo sedangkan kita harus ambil kanan untuk sampai di sini. Akses kendaraan roda dua pun dapat diakses dengan mudah. dari arah Jakarta bisa dari Cibinong - Citeureup - Babakanmadang atau dari arah Puncak ya lewat Gadong dong.
Nah, jika sudah sampai di sana ngapain? Kaki gunung yang didominasi pohon pinus ini, terdapat pemandian air panas, camping ground area dan tentunya mendakilah. Area ini sepertinya cocok untuk pendaki pemula karena ya ketinggiannya itu. Selain itu cocok pula untuk pendaki tik - tok, maksudnya sehari juga bisa. Oh ya, kabarnya ketika sampai di puncak terdapat makam sesepuh gunung ini. Untuk membuktikannya, marilah berbondong-bondong naik sampai puncak karena pada kenyataannya saya pun sebagai penduduk yang berdomisili dekat sini hanya pernah merasakan kaki gunungnya saja. Aihh memalukan yah!!! Seperti itulahh, hayu gaes ke sana bareng...
Aku belum pernah ke pancar hikss
Deletenama: siti latifah
ReplyDeletetwitter:@lathifahsan
blog. umminyahimdaisya2.blogspot.com
domisili. wonsobo
setiap pagi, saya bisa menyaksikan matahari terbit dari kaki gunung sindoro. ya..gunung sindoro dan sumbing ada di sebelah timur dan di sebelah utara terbentang luas pegunungan dieng dengan gunung prau nya yg terkenal. di dekat gunung prau terdapat sikunir yg terkenal akan keindahannya juga merupakan daerah tertinggi di jawa dan sering menjadi tujuan pendakian. kami blm sempet ke sikunir krn anak2 masih balita, tapi kata tetangga yg pernah ke sikunir, matahari terbit dan terbenam sangat indah disana. kita berada di puncak ketinggian dg awan putih di bawahnya. dieng juga terkenal dg mitos anak berambut gimbal yag mungkin bisa kita temui disana, sebelum ke gunung prau, atau sindoro, kita juga bisa mampir ke perkebunan teh tambi, telaga warna, telaga menjer, lalu menikmati jalan yang berkelok mendaki d kebun sayur, cabe, kubis, munang, teh dan aneka sayuran lain di kanan kiri jalan. indah sekali
Ah Sindor, how i missed it~
Deletenama: wongcrewchild
ReplyDeleteG-plus: wong crewchild
domisili: Malang
salam kenal bang, ikutan neh di hari terakhir
Gunung tedekat dalam jangkauan gue ada bang, gunungnya eksotic banget, idaman buat pendaki dan pecinta ketinggian. Soal panorama nggak ada duanya, lintasan treking nikmat luar biasa, dijamin nggak ada bosannya. Kayaknya nggak perlu diceritain banyak-banyak deh, abang keren kan sudah pernah kesana kan? Gunung Semeru, gunung terdekat dari rumah saya, setiap pagi melambai-lambai dari jendela.
Gambarnya ada dipostingan saya disini bang:
Gunung Semeru
GA nya saya share di G+
skalian ane add gplusnya
thanks
Thank you udah ikutannn
Deletewihhh keren kang yang foto waktu di kawah
ReplyDeleteIyes, thank you
Deleteajib, , , , pemandanganya bagus bgt kang
ReplyDeletesalam kenal .........
ReplyDeleteada yang mau naik papndayan di ahir bilan mei skarang ga kka ???????
Saya gak bakalan koment di postingan ini bang,
ReplyDeletesoalnya belum pernah naik gunung sama sekali bang...!!! Hahahaa
Paling terakhir bulan kemarin cuma
Jalan-Jalan ke Ranu Kumbolo aja sih.
mas acen saya penasaran dah pengen kenal kamu .. naik bareng lah .. hahaa
ReplyDeletenama : jhon
ReplyDeletetwitter : @Jhon_FMC
domisili : sidoarjo
bingung mau nyritain dari mana
beberapa bulan yg lalu aku naik ke salah satu gunung putri tidur di malang
lebih tepatnmya gunung panderman ketinggiannya mencapai 2045 mdpl. pendakian awal di mulai dari ds toyomerto, pesanggrahan,batu. ada pos yg do sebut latar ombo dgn ketinggian mencapai 1600 mdpl lalu pos watu gede. setelahnya puncak basundara. kemarin pas waktu naik ke sana tidak ada orang sama sekali hanya aku dan teman-temanku. seperti ini gunung milik pribadi. viewnya juga tak kalah menarik, cobain deh naik ke sana kalo belum pernah sih hehe
Wah :D keren bang.. Sampek ada yang pengen ngajak kenalan tuh di komentar :D hehe
ReplyDeletemantap pak boleh di contoh nie caranya
ReplyDelete