Perjalanan Hidup: Jeans Ketat Bertuah
(gambar diambil dari sini)
Kali ini gue ingin bercerita tentang celana jeans KETAT yang
sering gue pakai sehari-hari ke kantor. Tentang bagaimana celana jeans KETAT
tersebut dibuat, bagaimana gue menyayanginya sepenuh hati, gue mandiin pake
kembang tujuh rupa, dan gue ajak ngobrol setiap saat.
Sudah pasti itu bohong dong. #ditamparbolakbalik
Meskipun mungkin kisah berikut bukan termasuk kisah
traveling yang jalan-jalan ke ujung lautan atau ke tanah tertinggi suatu pulau,
namun gue rasa perlu menceritakannya. Karena toh, hidup ini sendiri pun adalah
sebuah perjalanan kan? #tsaaahhh #panjang
Biar kelihatannya gue gak ada kerjaannya gini, gue
sebenarnya adalah seorang pemuda yang sibuk. Iya, sibuk membasmi kejahatan dan
membela kebenaran. Seperti yang gue
lakukan hari itu, seminggu lalu, setelah gue menuntaskan misi membasmi
kejahatan perut keroncongan di Plaza Semanggi, gue pun hendak kembali menuju
kantor dengan kendaraan khusus superhero masa kini: KOPAJA.
Sibuk dengan BB, gue memasuki kopaja dan langsung aba-aba
duduk dibarisan tengah. Belum sempat meletakkan pantat gue yang aduhai,
tiba-tiba, bapak-bapak dibelakang teriak:
“Awas mas! Ada ludah!”
Gue tentu saja langsung berdiri lagi karena kaget dan
terperanjat. Yailah bahasanya.
Kemudian tanpa pikir panjang gue langsung duduk di bangku panjang
paling belakang.
Bagai gayung bersambut, sepertinya ada yang begitu sumringah
dengan kepindahan gue. Yaitu abang-abang pemberi selebaran pijat. Awalnya, gue
biasa aja waktu dia kasih selebaran itu. Tapi, semenit kemudian ada hal yang
aneh.
Abang-abang selebaran itu menyergap dengkul gue dan mulai
memijatnya dan menggoyangkannya cukup keras! Syok dong gue! Dia terus-terusan
bilang:
“Ini promo mas! Ini promo!” sambil terus-terusan memijat dan
menggoyang-goyangkan dengkul gue.
“Saya mau turun mas! Udah mas! Saya mau turun!” jerit gue
takut sambil berusaha menepis cengkraman kuat abang-abang selebaran itu dari
dengkul gue.
Perlahan tapi pasti, gue merasakan ada sesuatu yang menjalar
di paha kanan. Persis di saku celana dimana gue menyimpan salah satu hp yang lain. Iya,
sesuatu itu adalah tangan yang lagi asyik menggrepe paha gue dan berusaha
menarik paksa hp yang ada di dalam sakunya.
Tapi rupanya, saking KETAT-nya celana jeans yang gue pakai,
tangan itu benar-benar susah payah mengambilnya. Akhirnya si korban, gue,
keburu sadar.
Panik, gue langsung berdiri dan teriak:
“MAU NGAPAIN LO?!!”
Abang-abang selebaran itu syok dan berhenti menggoyang-goyangkan
dengkul gue. Dipikir dengkul gue itu bajaj kali ya digoyang-goyang.
“Gak bang.. gak…” kata orang yang duduk di sebelah gue.
Rupanya mereka berkomplot. Mereka, termasuk abang-abang
selebaran dan penumpang sebelah serta orang yang meludahi kursi dimana gue duduk
pada awalnya adalah sekawanan maling. Setelah itu gue langsung loncat turun. Meskipun berbahaya
karena kopaja masih jalan meskipun pelan.
Masih syok dan deg-degan serta kebelet pipis, gue langsung
mencari metromini menuju kantor… *gak kapok*
***
Masih cerita seputar jeans KETAT.
Pagi ini. Baru hari ini. Masih fresh from the oven. Gue berada di stasiun Pondok Cina melakukan
rutinitas weekday gue yaitu nungguin kereta.
Gak kok. Bukan mau jualan atau ngamen di dalam kereta. Apalagi
malak penumpang sambil nyilet-nyilet tangan dan ngancam kayak gini:
“Kami manusia bu, pak, om, tante. Hargai suara kami. Kami lebih
baik melakukan ini dari pada mencopet atau merampok, bu, pak…” kemudian siletnya
ditelen.
Gak, gue gak akan melakukan itu kok. Gue cuma mau pergi ke
kantor.
Kembali lagi ke fokusnya.
Jadi, setelah kereta datang dan gerbang terbuka, gue masuk
secara eksklusif sembari makan gethuk
(jajanan yang terbuat dari singkong, khas Jawa, - red).
Yah, namanya juga kereta di jam-jam padat, pasti banyak dong yang berebutan mau masuk dan
berdesak-desakan sambil dorong-dorongan. Kebetulan gue lagi sangat sangat
santai sambil ngunyah sampai tiba-tiba gue merasakan hp gue yang sama, di
kantong yang sama, di celana jeans KETAT yang sama, kembali ditarik oleh tangan
jail tak bertanggung jawab. Lagi. Gue jadi korban percobaan curanpe. Pencurian hape.
Berhubung gue orangnya sigap, gue langsung menabok secara
elegan tangan orang tersebut dan memasukkan kembali hp gue yang hampir hilang
itu. Sejujurnya sih pengen gue teriakin MALING MALING, terus dia ketangkep,
terus digebukin sama penumpang lainnya dan gue cuma ketawa-ketawa setan aja.
Tapi berhubung gue orangnya gak tegaan dan hp gue toh belum jadi terambil, gue menahan kekejian pikiran gue itu dan cuma melihat maling tersebut
dengan tatapan para pemain antagonis di sinetron-sinetron Indonesia. Rupanya,
tatapan setan itu cukup ampuh buat efek jera dan menyebabkan si
maling turun di stasiun berikutnya.
Again, gue merasa terselamatkan oleh celana jeans KETAT ini
yang gue beli hanya kurang dari seratus ribu saja.
Moral of the story is:
1. BEWARE! Masih banyak maling berkeliaran! Ingat kata bang napi: WASPADALAH! WASPADALAH!
2. Perbanyaklah beli dan gunakan celana jeans KETAT demi keamanan gadget Anda.
3. Efek samping untuk pria: bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di daerah segitiga Bermuda untuk pemakaian pertama. Untuk pemakaian selanjutnya, tetap sama. Tahan-tahan aja lah. HAHAHA
4. Efek samping untuk wanita: kayaknya gak ada, paling engap aja sih ya.
1. BEWARE! Masih banyak maling berkeliaran! Ingat kata bang napi: WASPADALAH! WASPADALAH!
2. Perbanyaklah beli dan gunakan celana jeans KETAT demi keamanan gadget Anda.
3. Efek samping untuk pria: bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di daerah segitiga Bermuda untuk pemakaian pertama. Untuk pemakaian selanjutnya, tetap sama. Tahan-tahan aja lah. HAHAHA
4. Efek samping untuk wanita: kayaknya gak ada, paling engap aja sih ya.
Disclaimer:
Tulisan ini dibuat bukan untuk menakut-nakutin kamu, iya,
kamu, untuk naik kendaraan umum. Tulisan ini dibuat untuk meningkatkan
kewaspadaan kita terhadap oarng-orang yang masih belum mendapatkan pencerahan
di luar sana.
Ingat!
Segala jenis perbuatan baik tidak akan sia-sia dan segala
jenis perbuatan buruk, akan mendapatkan balasannya.
Sekian. Wassalam.
WASPADALAH! WASPADALAH!
Belum lengkap, kudunya jeans malaikat itu foto aslinya ditampakin. hahaha. btw, ini menghibur! *lagi suntuk di tengah deadline #eh :p
ReplyDeleteCurcol nih ceritanya? :p
DeleteBahahaha bungcudh ceritanya. Ngakak gue!
ReplyDeleteKantor gue gak boleh pakai jeans, broh :(
ReplyDeleteWIHIIII! Dimampiri blognya sama selebtwit dan penulis buku Rasa Cinta! *semoga ketularan ngetop*
Deletehahaha.. selama gw naek angkot sering bgt ngeliat orang digituin, gw jg nyaris jd korban
ReplyDeleteIyo mas, ati-ati :(
Deletekeren mas brooooo...hidup celana ketat...ha..ha...ha...
ReplyDeletekeren mas brooooo...hidup celana ketat...ha..ha...ha...
ReplyDelete